I. PENDAHULUAN
Kata Piutang identik dengan tagihan
Program ini ditujukan untuk Administrasi pasien pulang rawat inap secara harian dan pada dasarnya dapat dilakukan terpisah dengan Program (aplikasi) SIM RS yang sudah ada, atau jika memungkinkan akan lebih baik dirancang secara terpadu. Proses Administrasi (entry data/Import) dimulai pada saat pasien pulang. Semua pasien Pulang dientry kedalam satu database (master_pp) dimana salah satu Field antara terdapat penggolongan jenis pasien yakni pasien tunai dan Non tunai. Pasien Tunai adalah pasien yang tidak menggunakan jaminan dan melakukan pembayaran penuh pada saat pulang, sedangkan pasien non tunai adalah pasien yang menggunakan jaminan dan dikelompokan berdasarkan cara bayar yang terdata pada laporan Bill pasien. Kadangkala pada praktek dilapangan cara bayar yang terdapat dalam laporan Bill bisa berbeda antara saat pasien masuk dengan Realisasi pada saat pasien pulang, hal ini merupakan kelemahan sistem Administrasi Piutang ataupun Bill yang ada didalam software aplikasi SIM-RS, banyak kendala yang didapat dilapangan yang menyebabkan hal ini sering terjadi, misalnya terjadi karena dalam aplikasi database pasien sering berubah-ubah, contoh pada saat awal pasien terdaftar sebagai pasien umum namun ditengah pada proses selanjutnya pasien mengurus surat jaminan namun tidak dirubah dalam aplikasi tentang status cara bayarnya atau banyak kejadian meskipun sudah diubah didalam aplikasi tetapi tetap saja dalam status cara bayar yang tercantum dalam Bill pasien tidak berubah.
Program ini ditujukan untuk Administrasi pasien pulang rawat inap secara harian dan pada dasarnya dapat dilakukan terpisah dengan Program (aplikasi) SIM RS yang sudah ada, atau jika memungkinkan akan lebih baik dirancang secara terpadu. Proses Administrasi (entry data/Import) dimulai pada saat pasien pulang. Semua pasien Pulang dientry kedalam satu database (master_pp) dimana salah satu Field antara terdapat penggolongan jenis pasien yakni pasien tunai dan Non tunai. Pasien Tunai adalah pasien yang tidak menggunakan jaminan dan melakukan pembayaran penuh pada saat pulang, sedangkan pasien non tunai adalah pasien yang menggunakan jaminan dan dikelompokan berdasarkan cara bayar yang terdata pada laporan Bill pasien. Kadangkala pada praktek dilapangan cara bayar yang terdapat dalam laporan Bill bisa berbeda antara saat pasien masuk dengan Realisasi pada saat pasien pulang, hal ini merupakan kelemahan sistem Administrasi Piutang ataupun Bill yang ada didalam software aplikasi SIM-RS, banyak kendala yang didapat dilapangan yang menyebabkan hal ini sering terjadi, misalnya terjadi karena dalam aplikasi database pasien sering berubah-ubah, contoh pada saat awal pasien terdaftar sebagai pasien umum namun ditengah pada proses selanjutnya pasien mengurus surat jaminan namun tidak dirubah dalam aplikasi tentang status cara bayarnya atau banyak kejadian meskipun sudah diubah didalam aplikasi tetapi tetap saja dalam status cara bayar yang tercantum dalam Bill pasien tidak berubah.
Kelemahan-kelemahan yang penulis sebutkan diatas pada dasarnya
digolongkan menjadi dua kategori yakni kelemahan yang berasal dari Aplikasi
yang dirancang, dan kelemahan yang diakibatkan oleh lemahnya sistem
Administrasi Piutang yang dijalankan oleh Suatu Rumah Sakit (sistem manual).
Solusi atas kedua hal tersebut memerlukan kebijakan dan penanganan yang
berbeda, hal pertama bergantung pada kemahiran perancangan sistem aplikasi
(pihak programmer) dan kelemahan kedua harus dibenahi oleh kebijakan Direksi
atau pimpinan Instansi untuk menerapkan Standar Prosedur Operasional (SPO) yang
konsisten. SPO yang harus dibuat oleh Rumah Sakit akan dibahas pada tulisan
lain karena memerlukan pembahasan yang cukup kompleks dan panjang dan tentu
saja harus menyesuaikan dengan sistuasi dan Kondisi Struktur Organisasi yang
ada pada suatu Rumah Sakit.
II.
Hubungan antara Berbagai Bagian (Unit Kerja)
yang terkait Administrasi Piutang.
Lazimnya suatu Organisasi pada Rumah Sakit Pemerintah yang terlibat dalam
Administrasi Piutang adalah (1)
Instalasi penagihan dan Piutang lebih dikenal dengan
Instalasi pelayanan Sosial dan Pasien Jaminan (IPSPJ) (2) Bagian Perbendaharaan
dan Mobiliasi Dana (PMD) dan (3) Bagian Akuntansi. Fungsi-fungsi masing-masing
bagian diatas akan diuraikan lebih lanjut dalam tulisan dibawah ini.
III. PENCATATAN
PIUTANG PADA BAGIAN AKUNTANSI
Pedoman Akuntansi yang berlaku pada Rumah Sakit Pemerintah mengharuskan
pencatatan Pendapatan dimulai pada saat terjadinya transaksi ekonomi (Keuangan)
pada pasien, transaksi dimaksud adalah
mulai pasien diberikan tindakan atau mulai dikenakan Akomodasi (kamar) pada
saat pasien masuk ruang rawat, Akun yang lazim digunakan adalah “Piutang Pasien
dalam Perawatan” pada sisi Debet dan sisi kredit adalah Pendapatan itu sendiri.
Akun Piutang pasien dalam perawatan akan dikredit pada saat pasien pulang.
Prosedur umum jURNAL pasien pulang biasanya dengan akun tandingan “piutang pasien belum
ditagih” kemudian pada saat IPSPJ menagih kepada penjamin akun Piutang belum
ditagih ini akan dikredit dengan akun tandingan “piutang .....(sesuai real
Penjamin). Piutang ini akan tercatat dalam Neraca Rumah Sakit dan
akan menjadi laporan yang tidak terpisahkan kedalam Piutang Negara. Oleh karena
itu kehati-hatian mutlak diperlukan dalam pencatatan Piutang ini.
Seperti kita semua pahami bahwa semua asset yang dilaporkan dalam Neraca
akan masuk kedalam Laporan Keuangan Negara. Jika Manajemen tidak dapat
mempertanggungjawabkan penagihan akan berdampak pada menurunnya kinerja
Manajemen karena Prinsip Akuntabilitas Keuangan Negara merupakan hal penting
yang perlu dilakukan oleh semua penyelenggara negara termasuk Direksi dan
Manajemen Rumah Sakit. Proses penghapusan Piutang sampai saat ini masih sangat
sulit dilakukan den tentu saja memerlukan waktu dan prosedur yang sangat
berbelit. Apalagi piutang kepada pihak penjamin
di instansi pemerintah misalnya Gakin Jamkesda ataupun Jamkesmas dimana
tarif yang diberlakukan sebagian besar adalah sistem paket yang tentu saja
berbeda dengan tarif yang diberlakukan oleh Rumah Sakit sendiri.
Kelemahan Rumah Sakit ini adalah sistem Billing yang dirancang oleh
kebanyakan Programmer belum dibuat sesuai paket yang diberlakukan oleh
masing-masing penjamin melainkan tarif murni sesuai pasien Umum, hal ini tentu
saja menimbulkan kesulitan dalam mengkonversi pada saat penagihan apalagi standar
program yang dipunyai oleh masing-masing rumah sakit berbeda-beda antara Rumah
sakit demikian dengan software yang dimiliki oleh masing-masing penjamin juga
berbeda, hal ini penting diperhatikan oleh Kementerian Kesehatan dalam
penyeragaman software bagi semua Rumah sakit agar didapat hasil dan pelaporan
yang seragam pula antar Rumah sakit. Perbedaan tarif Rumah Sakit dan Penjamin
akan menimbulkan selisih dimana dalam bahasa akrab orang akuntansi disebut
“subsidi”. Subsidi sesuai namanya biasanya lebih banyak kerugian pihak Rumah
Sakit dibandingkan dengan Penjamin, hal ini disebabkan tarif Rumah Sakit lebih
tinggi dibandingkan tarif yang diberlakukan oleh pihak penjamin. Persoalan
kenapa tarif Rumah sakit lebih tinggi dibanding Pihak penjamin kiranya perlu di
telaah lebih mendalam. Dalam tulisan ini saya hanya akan memaparkan bagaimana
sebaiknya APLIKASI pengelolaan Piutang dilakukan.
IV. MASTER
TABLE YANG DIBUTUHKAN :
a.
Table Master Pasien keluar
b.
Table Master cara Bayar
c.
Table Master Perkiraan Akuntansi (Chart of account)
d.
Table Master Penagihan Piutang
e.
Table Master Pembayaran Piutang
V.
LAPORAN (REPORT) YANG DIBUTUHKAN
a.
Laporan Pasien Pulang (harian)
b.
Laporan Pasien Pulang berdasarkan Jenis cara
bayar
c.
Laporan Rekap Harian (tunai dan masing2
penjamin)
VI. FORM
YANG DIBUTUHKAN :
a.
Form Pasien keluar Non tunai harian
b.
Form pencatatan penagihan
c.
Form pencatatan hasil penagihan Piutang
Bentuk Form
Penagihan :
a.
Masukan Tanggal tagihan
b.
Masukan No Voucher penagihan
c.
Masukan Jenis Penjamin
d.
Masukan Nomor Rekam medik (RM) yang akan
terhubung langsung dengan Nama Pasien (MASTER pasien Pulang)
e.
Masukan Jumlah tagihan sesuai tarif penjamin
Catatan :
§
Setiap Vocher penagihan bisa berisi 1 (satu)
atau lebih Record Nama pasien sesuai Jenis penjaminnya. Untuk tagihan pasien
perusahaan mungkin hanya berisi satu record pasien saja tetapi untuk tagihan
Askes, Gakin, Jamkesmas bisa berisi bahkan sampai ratusan record pasien.
§ Bagian Akuntansi atau IPSPJ mengisikan form
penagihan ini, sebaiknya penagihan ini diisikan langsung oleh IPSPJ dan form
ini juga yang akan dipakai untuk membuat tagihan, namun apa yang saya tulis ini
bukan domain saya untuk mengatur Instalasi lain diluar bagian Akuntansi, hanya
saran jika akan mengembangkan sistem informasi yang lengkap sebaiknya merancang
sistem secara terintegrasi, hal ini tentu saja akan sangat berdampak pada
efisinsi baik tenaga (Sumber daya manusia)
sekaligus mengurangi kesalahan.
(SEKIAN DULU MASIH AKAN DISAMBUNG)
Online Casino Sites 2021
BalasHapusOnline Casino 카지노사이트luckclub Sites 2021